Sejukkan Pilpres, Kubu Jokowi-Prabowo Bakal Bertemu Rutin

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Kamis, 06 Sep 2018 19:55 WIB
Tim sukses Jokowi-Ma'ruf sudah berkomunikasi dengan kubu Prabowo terkait rencana menggelar pertemuan rutin untuk mendinginkan tensi selama Pilpres 2019.
Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima berencana bakal mengadakan pertemuan berkala dengan tim sukses pasangan Prabowo-Sandiaga demi meyejukkan kampanye selama Pilpres 2019.

Ia mengaku telah menjalin komunikasi dengan Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono untuk membahas rencana tersebut.

"Sudah usul dengan Pak Hasto kemarin ngobrol sama pak Ferry [Juliantono] ada proses pertemuan secara periodik antar tim sukses itu harus dijembatani sehingga suara kesejukan kita jaga bareng," kata Aria di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (6/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus PDIP itu mengatakan pertemuan tersebut diperlukan untuk menekan penyebaran kampanye hitam atau black campaign saat musim kampanye Pilpres tiba.

Ia menyebut penyebaran black campaign justru merusak iklim demokrasi di Indonesia dan merugikan kedua belah pihak di Pilpres 2019.

ADVERTISEMENT

Aria mencontohkan bahwa di media sosial kerap kali beredar gambar-gambar ataupun infografis menyesatkan yang telah merugikan kedua belah pihak.


"Ada mengambil keuntungan, karena kita tidak merasa membuat black campaign untuk Prabowo tiba-tiba muncul. Ada juga suatu infografis atau gambar yang menjijikkan di luar rasa kemanusiaan atau sebaliknya muncul negative campaign kepada Jokowi-Ma'ruf," kata dia.

Aksi Pencegahan

Menanggapi hal itu, Aria menilai perlu aksi pencegahan antara kedua belah pihak agar tak membuat perpecahan di tengah masyarakat.

Ia pun berharap perhelatan Pilpres kali ini tidak dinodai oleh aksi-aksi negatif dari pihak yang berusaha merusak dan memecah belah masyarajat dan bangsa Indonesia.

"Ini akan selalu kita jaga jangan sampai suasana dinamika demokrasi ini dimanfaatkan kelompok-kelompok kekuatan besar yang membelah bangsa ini untuk tidak rukun tidak damai," katanya.



(wis/asa)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER